#berita_petrokayaku
Pertanian Yang Seimbang dan Berkesinambungan

2682

20 Maret 2020
Petrokimia Kayaku mencanangkan program promosi dengan brand "SBF" kepanjangan dari Sustainable Balance Farming, suatu konsep pertanian (modern) berkelanjutan, konsep ini sebenarnya sudah banyak di dengungkan oleh pihak pemerhati dan pelaku pertanian tetapi aksi nyatanya belum nampak jelas seperti apa itu pertanian berkelanjutan secara kongkret dilapangannya, bagaimana caranya ?, kalau mau mencoba produknya apa saja ?, belinya produknya dimana ? bagaimana dan seperti apa hasilnya nanti, dst, dst, dst. Dari permasalahan tersebut maka Petrokimia Kayaku mencoba mensosialisasikan program SBF ini. Daerah yang menjadi sasaran pilot projek sementara masih fokus di Jawa Timur ada 7 Kabupaten yang akan di ujicobakan yaitu Kabupaten Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Madiun, Malang dan Bondowoso. Contoh yang sederhana adalah petani akan dilatih bagaimana mengolah tanah yang baik dan benar, bagaimna mereka mau memanfaatkan sisa2 jerami untuk kesuburan tanahnya. Berdasarkan penelitian bahwa tanah di Indonesia rata2 masih bagus kandungan atau unsur pospatnya tetapi penggunaan pupuk P masih tinggi sehingga terbuang sia-sia yang pada endingnya akan membengkkaknya biaya produksi tanaman kita. Contoh kasus ada sebuah desa di Kab Ngawi, namanya Desa Widodaren Kec. Gerih di wilayah tersebut petaninya rata2 telah menggunakan pupuk anorganik untuk tanaman padinya sebanyak 800 kg - 1.200 kg/ha Woow banyak amat ? Pertanyaanya ? apakah dengan banyaknya pupuk yang diberikan tersebut hasilnya lalu juga tinggi ? puluhan ton begitu ? ternyata juga tidak !, produksinya ternayata standart saja, rata2 berkisar 6 -7 ton/ha. Di situlah nanti peran Petrokimia Kayaku untuk meluruskan kebiasaan petani yang super boros tersebut agar lebih bijak dalam menggunakan pupuk dan pestisida dengan benar dan tepat, sehingga produksinya dapat meningkat seiring dengan meningkatnya kesuburan tanah dan hematnya biaya yang dikeluarkan. Sementara ini yang paling sulit adalah merubah cara pandang petani kita, mereka beranggapan dalam bertani itu kalau sudah mendapatkan pupuk Urea, SP36, NPK sudah selesai apalagi dengan adanya pembatasan kuota pupuk subsidi, padahal tanah dan tanaman berbicara lain. Tanah dengan kandungan P tinggi sebenarnya sudah cukup tidak harus di pupuk pospat lagi, cukup dengan memberikan bahan organik segar seperti jerami yang di fermentasikan dengan dekomposer PETROFAST dan penambahan SINARBIO dalam setiap pupuk2 susulannya. Kenapa harus memakai PETROFAST dan SINARBIO ? Banyaknya jumlah P di dalam tanah ternyata tidak memberi pengaruh pada pertumbuhan dan produksi jika keberadaanya tidak tersedia. Tanah yang telah jenuh dengan pemupukan, yang di cirikan dengan tingginya P-total tanah namun P-tersedianya rendah. Lahan dengan kondisi ini sudah tidak respon atau sudah tidak tanggap lagi dengan penambahan pemupukan P yang kita berikan, tingginya kandungan P-total tanah sebagai akibat dari pemupukan yang terus-menerus yang dilakukan secara tidak berimbang. Tanah yang jenuh pemupukan dapat di atasi dengan pemberian pupuk organik dan pupuk hayati SINARBIO yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah dan ketersediaan hara di dalam tanah. ini adalah sebagian contoh kasus yang ada pada petani kita dewasa ini, dengan SBF secara bertahap kita akan merubah cara bertani mereka dengan cerdas sesuai tujuan mulia Petrokimia Kayaku adalah Memuliakan Petani Indonesia Sesuai dengan UU No. 22 tahun 2019 tentang Budidaya Pertanian Berkelanjutan. Stay Safe.
KOMENTAR
1
|
Pengirim : Tongam Sihombing Post : 2020-05-22 11:55:37
"Bagaimana dengan penggunaan SINARBIO tanpa Fetrofast? Adakah manfaatnya? Atau adakah solusi lain, misalnya mencampur Sinarbio dengan yg lain? Karena jerami (sebagai bahan utama untuk menghasilkan FETROFAST) sulit dicari sekarang di daerah kami."
Balasan :
Terima kasih Sdr. Tongam Sihombing. Sinarbio adalah pupuk hayati yang mengandung 6 mikroorganisme dengan fungsi masing-2. Sedang Petrofast adalah pupuk hayati cair yang berfungsi sebagai dekomposer bahan organik maupun anorganik yang hasil akhirnya bisa dimanfaatkan untuk menambah kesuburan tanah. Jadi masing-masing mempunyai fungsi dan kmposisi berbeda. Jikalau jerami sekarang susah dicari bisa menggunakan bahan organik lain (kompos, tandan kosong, kotoran hewan dll). Menyesuaikan kondisi lokalita. ( 2020-05-26 03:09:46 )
|